Di era sekarang, emang siapa sih orang yang bisa lepas
dari gadget? Kayaknya hal yang mustahil bisa lepas dari gadget, terutama para mahasiswa
yang notabene adalah kelompok yang paling akrab sama yang namanya teknologi.
Mereka juga kelompok yang paling terdampak dari kehadiran gadget yang sekarang
sangat canggih. Padahal awalnya gadget itu cuman sekadar alat untuk membantu
kita ngerjain tugas ataupun join kelas online via Zoom. Tapi makin hari gadget
justru jadi seperti hal yang mengontrol kita dan kehadirannya sulit banget
untuk ditolak.
Yang jadi masalah, penggunaan gadget yang berlebihan
banyak menyimpan sisi gelap yang berbahaya. Salah satu yang paling umum itu
soal tidur. Penelitian dari Khairunnisa (2023) menyebutkan kalau penggunaan
gadget sebelum tidur bisa bikin kualitas tidur kita jadi rusak. Pada intinya
gadget ini bisa menganggu pola tidur kita jika kita gunakan secara berlebihan
ketika waktu menjelang tidur.
Bukan hanya soal tidur, bahkan konsentrasi dan
motivasi untuk belajar juga bisa ikut kena imbasnya lho. Berdasarkan penelitian
dari Adelia (2023) nunjukin kalau sekitar 67% turunnya konsentrasi belajar
siswa ya disebabkan oleh penggunaan gadget yang berlebihan ini. Coba deh
bayangin, kita niatnya sebelum belajar mau buka Youtube buat nyari materi, eh
ujung – ujungnya malah nyasar buat nonton video sapi main piano dan berakhir
dengan tugas yang gak selesai.
Dan dampak paling buruk dari kecanduan gadget ini
bikin interaksi sosial secara perlahan memudar dan menjadi hambar. Hyangsewu
(2023) nemuin kalau hampir setengah mahasiswa lebih memilih ngumpul sambil mainin gadget-nya ketimbang ngobrol langsung sama temennya. Atau mungkin kita lagi
nongkrong tapi tongkrongan rasanya sunyi banget karena semua pada sibuk dengan
gadget masing – masing. Ironis banget gak sih? Padahal sekarang dunia itu serba
terkoneksi, eh malah kita yang menjauh dari koneksi sesungguhnya yaitu koneksi
antar sesama manusia.
Yang bikin ngeri, banyak dari kita yang udah kecanduan
gadget tapi nggak sadar. Bangun tidur, langsung cek HP. Makan sambil scroll
medsos. Sebelum tidur, masih aja
mantengin layar. Beneran udah kebiasaan
banget, ya? Eh, tapi tunggu dulu, kita jadi kehilangan waktu, susah fokus, dan
mental juga ikutan drop, lho!
Lucunya, pas ada orang yang coba jauhin HP atau detoks
digital, malah dianggap aneh. Budaya digital udah bikin standar baru: harus
update, harus online terus, harus kelihatan eksis. Tapi di balik itu, banyak
yang capek, ngerasa kosong, dan nggak tahu lagi mana yang nyata dan mana yang
cuma pencitraan.
Gara-gara gadget juga, kita jadi lupa nikmatin hal-hal
kecil di dunia nyata. Nongkrong sambil ngobrol dari hati ke hati udah jarang.
Jalan-jalan bukan buat refreshing, tapi buat konten. Bahkan ngobrol langsung
kalah seru sama chatting.
Pelan-pelan, kita mulai kehilangan rasa buat hadir
secara utuh di kehidupan sehari-hari. Nggak heran kalau makin banyak yang
ngerasa kesepian, padahal punya ratusan teman di media sosial. Kita ada, tapi
nggak benar-benar hadir.
Gadget itu emang penting dan nggak bisa dipisahin dari
hidup kita sekarang, apalagi buat mahasiswa. Tapi ya jangan sampai kita
dikontrol balik sama benda kecil itu. Mulai deh coba atur waktumu. Contohnya,
batasi penggunaan media sosial, matikan notifikasi yang tidak penting, atau
coba deh seminggu sekali lewatkan sehari tanpa gadget.
Kalau lagi nongkrong, simpen dulu HP-nya. Nikmatin
obrolan sama temen. Kalau lagi belajar, pake mode fokus atau aplikasi yang bisa
blokir gangguan. Dan yang paling penting, sadarin bahwa hidup itu nggak cuma
ada di balik layar. Masih banyak hal seru dan berharga di dunia nyata yang bisa
bikin hidup lebih bermakna.
Jadi mahasiswa itu bukan cuma soal IPK, tapi juga soal
gimana kita bisa ngatur hidup di tengah godaan digital yang nggak ada habisnya.
Jangan sampai kita jadi generasi yang pinter secara teknologi, tapi tumpul
secara sosial dan emosional.
Biar nggak makin tenggelam jadi budak gadget, ada
beberapa hal simpel yang bisa dicoba. Nggak perlu langsung drastis, mulai dari
hal-hal kecil aja dulu:
1. Atur waktu main HP
Pasang
alarm atau pengingat. Misalnya, maksimal 1 jam buat scroll medsos. Bisa juga
aktifin fitur screen time.
2. Pisahin waktu belajar dan hiburan
Lagi
belajar? Taruh HP agak jauh. Biar fokus. Setelah selesai, baru kasih reward
buka TikTok sebentar.
3. Cari aktivitas offline
Baca
buku, olahraga, ngobrol, atau ikut komunitas. Banyak banget keseruan yang bisa
dirasain tanpa layar.
4. 4. Gunakan gadget untuk hal positif
Nonton
video yang edukatif, cari referensi tugas, atau denger podcast yang bikin
tambah ilmu.
5. Coba detoks digital
Sehari
tanpa medsos atau beberapa jam tanpa HP. Biar pikiran istirahat dan kita bisa
kembali fokus ke hal nyata.
Author: Listanto Bima – Ifa Audina Nabila