Kamis, 06 Maret 2025

INDONESIA GELAP, SEGELAP APA?

 




Indonesia gelap, dua kata yang beredar di sosial media saat ini. Ada yang menganggapnya sebagai lelucon dan angin lalu, sebagian lagi menanggapinya seolah negeri tercinta kita akan segera runtuh esok hari. Namun sebagai generasi muda, kita harus bijak dalam menyikapi hal-hal yang beredar di media sosial.  Lantas apa arti dari “Indonesia gelap” dan bagaimana kita harus menanggapinya?

#Indonesiagelap adalah tagar yang awalnya beredar dari sosial media X. Tagar tersebut digunakan untuk menyuarakan keresahan masyarakat atas permasalahan yang sedang terjadi di Indonesia, terutama yang terjadi pada masa kepemimpinan presiden republik Indonesia ke 8 ini.           

Salah satu masalah yang sering diperbincangkan oleh masyarakat adalah keputusan pemerintah untuk melakukan efisiensi anggaran pada sejumlah lembaga kementrian di Indonesia, seperti Kementrian Pendidikan Dasar dan Menengah (KEMENDIKDASMEN), masyarakat khawatir bahwa pemotongan anggaran ini akan berdampak pada masa depan generasi muda saat ini. Selain itu Lembaga Pemerintah Non Kementrian (LPNK) seperti Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) turut terkena dampak dari efisiensi anggaran ini, mengurangi akurasi dari prediksi yang diberikan menjadi 60%.

Selain itu, masyarakat juga khawatir terhadap hak kebebasan berekspresi yang sekarang semakin sulit untuk digunakan. Berbagai karya yang mengkritik pemerintahan saat ini dibungkam satu per satu, contohnya lagu “Bayar Bayar Bayar” yang dibuat oleh band sukatani ditarik dari peredaran dan band tersebut mengunggah video klarifikasi setelah mengalami tekanan dan intimidasi, bahkan salah satu anggota band tersebut mengalami pemecatan dari tempat kerjanya setelah rilisnya lagu tersebut. Karya lain yang “menghilang” setelah menyinggung pihak pemerintahan adalah salah satu lukisan karya Rokhyat yang berjudul “Tikus dalam Burung Garuda”, lukisan tersebut diturunkan dari pameran seni agar menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, seperti pameran tunggal Yos Suprapto yang dibatalkan karena ada masalah dengan karyanya yang menyinggung tokoh politik.    

Berdasarkan argumen yang saya sebutkan di atas, seluruh permasalahan yang terjadi saat ini diakibatkan oleh keputusan pemerintah yang kurang memuaskan bagi masyarakat, kepemimpinan yang anti kritik, serta korupsi dan nepotisme yang masih terjadi dalam pemerintahan. Kita sebagai generasi muda tidak boleh menutup mata atas kesulitan yang dialami negara kita, kita harus mempertahankan nilai moral dan pancasila, agar tidak habis digerogoti tikus yang bersembunyi di dalam pemerintahan. Tugas kita adalah belajar dengan giat untuk menjaga masa depan negeri ini, karena para pemuda adalah cerminan masa depan bangsa.

2 komentar:

Total Tayangan Halaman

Kategori

Recent Posts

Teknologi Canggih, Skill Harus Level Up: Gen Z Siap?

Zaman sekarang, siapa yang gak tau teknologi Artificial Intelligence (AI)? Semuanya bisa dikerjakan sama teknologi ini, bahkan dalam beberap...

Quotes

"Sebelum berpikir untuk mengubah dunia, terlebih dulu ubahlah pikiranmu" Arsa Danialsa_

Quotes

"Tidak ada yang namanya kegagalan, yang ada hanyalah feedback" Arsa Danialsa_

Butuh Bantuan?

Nama

Email *

Pesan *