Sabtu, 30 November 2024

cemara—pulang

 




 

Aku memelukmu dengan ketabahan,

pada tubuhmu yang lembut penuh kehangatan,

dan rindu yang menyatu dalam pelukan.

 

Aku ‘tak menyangka,

di tubuhmu ada rindu yang menyeruak tanpa suara.

menenggelamkan permukaan-permukaan kata,

menjadi jingga yang diam seribu bahasa.

 

Di pelukanmu, aku menjadi laut.

Dan kau adalah permukaan yang menenggelamkan.

Lalu aku, mati dan mengurai menjadi dirimu.

 

Di dadamu, aku adalah suara yang tidak beraturan.

: aku adalah sandaran debar di jantungmu; dan kamu adalah dingin yang menyejukkan.

 

Selalu ingatlah ini,

sayang,

Kita merayakan setiap malam—mengantar malam menjadi tiada; alang melintang menjadi bayang-bayang.

Lalu pagi datang di pinggir-pinggir cemara,

bertukar tempat dengan kita,

yang pada akhirnya,

kita pulang.


0 Post a Comment:

Posting Komentar

Total Tayangan Halaman

Kategori

Recent Posts

Saat Kau Hampir Menyambutku

  Ia mengenalnya dari cerita-cerita kecil yang dilontarkan temannya, sepotong-sepotong, seperti mozaik yang ia susun dalam benaknya: lelaki ...

Quotes

"Sebelum berpikir untuk mengubah dunia, terlebih dulu ubahlah pikiranmu" Arsa Danialsa_

Quotes

"Tidak ada yang namanya kegagalan, yang ada hanyalah feedback" Arsa Danialsa_

Butuh Bantuan?

Nama

Email *

Pesan *